Jumat, 19 Juli 2013

3 jenis iman

Iman ada tiga macam, yaitu :
1) iman yang selalu naik. Iman ini di miliki oleh para Nabi dan Rasul Allah SWT. Ketika para Rasul mendapat mukjizat, tak pernah berkurang sedikitpun imannya, melainkan malah bertambah.
2) iman yang gak bertambah atau pun berkurang. Iman ini stagnan gak ada naik turunnya. Iman ini adalah imannya para malaikat. Malaikat yang disuruh sujud oleh Allah, sampe kiamat tetap sujud.
3) iman yang mengalami siklus naik turun. Itu imannya manusia. Teringat kata sahabat saya waktu kuliah dulu, ketika iman kita naik 2 tingkat, kalo pun turun maksimal 1 tingkat. Trus naik lagi 2 tingkat. Jadi iman kita walaupun mengalami naik turun, tapi akan tetap mengalami kenaikan.

Hakikat Puasa

Didalam surat Al-Baqarah 183 ada 3 seruan, yaitu panggilan kepada orang beriman, untuk berpuasa, dan menjadi bertaqwa. Disini orang yang beriman akan melaksanakan puasa dengan ikhlas untuk mencapai derajat taqwa. Puasa mempunyai hakikat pengendalian diri. Sebenarnya kita berpuasa selama 24 jam. Siangnya kita shaum, menahan. Menahan hawa nafsu kita, walaupun itu sendiri halal dihari yang lain. Seperti makan, berhubungan suami istri dan lain sebagainya. Inti puasa dapat dilihat pada waktu berbuka, apakah kita langsung menyalurkan hawa nafsu yang sempat ditahan pada siang hari tanpa perhitungan, seperti makan banyak, sampai lupa shalat atau kita akan tetap mengendalikan diri. Untuk yang halal aja dibulan ramadhan itu kita tidak lakukan, masak untuk bulan2 yang lain akan melakukan hal-hal yang jelas sudah di haram kan oleh Allah SWT. Jadi sebenarnya kita akan berpuasa 24 jam setiap hari selama hidup kita. Cuma dibulan ramadhan adalah ajang latihan. Barakallah

Sabtu, 13 Juli 2013

Tingkatan Nikmat Allah SWT

Kita setiap hari selalu mendapat nikmat dari Allah SWT, tapi apakah kita selalu bersyukur akan nikmat tersebut? Kita ambil contoh yang mudah saja, udara (oksigen). Setiap hari kita selalu menghirup udara dengan gratis. Waktu tidur pun masih menghirup udara. Seandainya 1 hirupan udara itu dibayar? Berapa coba? Waktu sakit, ketika kita perlu bantuan oksigen tabung, kita bayar mahal. Jadi kita yang sehat ini yang sedang hirup udara gratis yang disediakan Allah sudah sepatutnya bersyukur.
Tingkatan nikmat itu antara lain:
1. Nikmat akan dunia. Contohnya harta benda. Ini adalah tingkatan nikmat Allah SWT yang paling rendah. Allah tidak melihat siapa pun, baik kafir ataupun beriman. Bahkan kadang Allah melebihkan buat orang kafir. Di akhirat, itu semua tak ada artinya bagi Allah SWT, kecuali amal perbuatan.
2. Nikmat kesehatan. Ini tingkatan kedua. Orang yang sakit, akan bayar mahal untuk kesehatannya. Kadang pergi berobat ke Penang, Singapura, Australia cuma untuk mendapatkan kesehatan. Jadi kita yang sehat ini, kenapa juga belum bersyukur?
3. Nikmat hidup. Sebagai contoh, Kadang anak-anak remaja pada sibuk balapan liar, trus tabrakan dan luka-luka. Orang-orang yang melihat pasti bilang masih untung belum mati. Orang yang menyadari hidup itu nikmat adalah orang yang sudah mati. Iya, mayat-mayat didalam kubur itu meminta kepada Allah untuk dikembalikan (dihidupkan) lagi ke dunia untuk mengerjakan amal dan kebajikan. Mayat-mayat tersebut bukannya ingin dikembalikan kedunia buat jadi caleg, anggota DPR, ataupun presiden. Mereka tersebut hanya ingin mengerjakan amal ibadah, yang dulu mereka tidak lakukan. Semua nikmat itu kita sadar ketika nikmat itu dicabut dari kita. Misal, kita tau nikmat mata ketika kita buta, kita tau nikmat muda ketika sudah tua, kita tau nikmat telinga ketika sudah tuli.
Jadi hidup didunia ini sementara, antara azan dan shalat. Semenjak lahir, kita diazankan ditelinga sebelah kanan, diiqamatkan ditelinga sebelah kiri, dan mati kita dishalatkan. Begitu pendeknya hidup didunia ini. Akhirat itu kekal selama-lamanya.
4. Nikmat agama. Hidup tanpa agama lebih baik kita mati saja. Begitu orang-orang bilang. Alhamdulillah kita sudah islam, kita beruntung dari orang-orang yang tidak memeluk islam.
5. Nikmat iman. Ini adalah tingkatan nikmat yang paling tinggi. Tak ada gunanya agama islam, kalau kita tidak beriman. Iman itu harus kuat. Nabi Muhammad SAW selama 13 tahun menyebarkan islam, cuma untuk menanamkan iman kehati umatnya di mekkah kala itu, lailahaillallah. Setelah iman tertancap kokoh dihati baru ditanamkan tentang syariat. Kalau iman sudah kokoh, ibadah akan terasa nikmat. Kita akan selalu beribadah kepada Allah SWT. Siti Khadijah wanita paling kaya di mekkah kala itu, rela semua hartanya dihabiskan oleh Rasullullah untuk dakwah. Bilal bin
Rabah, belia adalah budak belian di jaman Nabi Muhammad yang disiksa oleh majikannya karena ia
masuk Islam. Karena iman tertanam dihati beliau, waktu disiksa berjemur dihimpit batu panas, imannya tidak goyah. Tetap tiada tuhan selain Allah. Semoga kita akan selalu mendapatkan nikmat-nikmat dari Allah SWT. Amin

We Love You Arsenal, We do

We love you Arsenal,
We do,
We love you Arsenal,
We do,
We love you Arsenal,
We do,
Oh Arsenal we love you! We
love you Arsenal

Selasa, 09 Juli 2013

Awal Ramadhan di Indonesia

Setiap menjelang Ramadan dan Idul Fitri, saya selalu menerima pertanyaan tentang kapan hari/tanggal mulai puasa dan kapan 1 Syawal. Dan setiap kali selalu di-ulang2 pembicaraan soal HISAB dan RU'YAH. Seolah-olah itu merupakan rukunnya (menjelang) Ramadan dan Idul Fitri. Yg jarang ~atau malah tak pernah~ dibicarakan justru mengenai siapakah yg berwenang menetapkan Awal Ramadan dan Awal Syawal itu. Apakah organisasi keagamaan berhak menetapkan atau tidak? Bila Pemerintah (IMAM) yg berwenang menetapkan, mengapa ormas boleh menetapkan lain? Ini yang sering dilupakan orang: Ñegara kita ini sudah 'disepakati'  sebagai bukan NEGARA AGAMA dan bukan NEGARA SEKULER. Karena bukan Negara Agama, maka Pemerintah tidak bisa bertindak 100% sebagai IMAM dalam pengertian fekih. Pemerintah tdk bisa melarang ormas keagamaan mengikuti penetapannya. Sebaliknya karena bukan Negara Sekuler, maka Pemerintah ikut juga mengurusi soal agama sebatas dimungkinkan.Jadi dalam hal ini, jangan disamakan dg 'negara2 Islam' atau yg menggunakan Fekih murni. Di negara2 semacam itu, tidak pernah terdengar ada perbedaan. Mengapa? Karena di negara2 tsb, hanya mengikuti penetapan dari yg berwenang, Pemerintah. Begitu Pemerintahnya menetapkan, orang tinggal melaksanakan, tidak ada  yg mèmpersoalkan alasan Pemerintah, misalnya: apakah berdasarkan Hisab atau Ru'yah. Terlepas dari hal tersebut, Pertanyaan2 masyarakat kita mengenai Kapan Puasa dan Kapan Idul Fitri, dari satu sisi, bisa diartikan sebagai KE-HATI2AN kaum muslimin dlm 'me-ngepas2kan ibadah' mereka. Asal kemudian tidak berlebihan mempertentangkan perbedaan seandainya terjadi. Lalu yg satu menganggap yg lain tdk sah atau malah mengharamkan. Meski seandainya HISAB dianggap 'BID'AH' dan RU'YAH dianggap 'KUNO', menurut keyakinan saya, Allah tidak 'mempersoalkan' hambaNya yg berpuasa dan ber'Ied berdasarkan HISAB maupun yg berpuasa dan ber'Ied berdasarkan RU'YAH. Allah tahu semata semua mereka itu hanya ingin menjalankan ibadah secara benar. Seperti yang selalu saya katakan, Puasa dan Idul Fitri itu haknya Allah. Sedangkan Allah itu SYAKÜR, Maha nrimakké (Bhs Jawa). Asal kita sudah usaha sungguh2 menjalankan perintah dan tidak berniat melawan, IA insyaAllah akan menerima. Sangat ironi bila Allah berkehendak meringankan kita, justru kita ingin  memperberatkannya. يريد الله بكم اليسر ولا يريد بكم العسر (Q. 2: 185)
Sumber : @gusmusgusmu

Senin, 08 Juli 2013

Awal Ramadhan di Indonesia

Setiap menjelang Ramadan dan Idul Fitri, saya selalu menerima pertanyaan tentang kapan hari/tanggal mulai puasa dan kapan 1 Syawal. Dan setiap kali selalu di-ulang2 pembicaraan soal HISAB dan RU'YAH. Seolah-olah itu merupakan rukunnya (menjelang) Ramadan dan Idul Fitri. Yg jarang ~atau malah tak pernah~ dibicarakan justru mengenai siapakah yg berwenang menetapkan Awal Ramadan dan Awal Syawal itu. Apakah organisasi keagamaan berhak menetapkan atau tidak? Bila Pemerintah (IMAM) yg berwenang menetapkan, mengapa ormas boleh menetapkan lain? Ini yang sering dilupakan orang: Ñegara kita ini sudah 'disepakati'  sebagai bukan NEGARA AGAMA dan bukan NEGARA SEKULER. Karena bukan Negara Agama, maka Pemerintah tidak bisa bertindak 100% sebagai IMAM dalam pengertian fekih. Pemerintah tdk bisa melarang ormas keagamaan mengikuti penetapannya. Sebaliknya karena bukan Negara Sekuler, maka Pemerintah ikut juga mengurusi soal agama sebatas dimungkinkan.Jadi dalam hal ini, jangan disamakan dg 'negara2 Islam' atau yg menggunakan Fekih murni. Di negara2 semacam itu, tidak pernah terdengar ada perbedaan. Mengapa? Karena di negara2 tsb, hanya mengikuti penetapan dari yg berwenang, Pemerintah. Begitu Pemerintahnya menetapkan, orang tinggal melaksanakan, tidak ada  yg mèmpersoalkan alasan Pemerintah, misalnya: apakah berdasarkan Hisab atau Ru'yah. Terlepas dari hal tersebut, Pertanyaan2 masyarakat kita mengenai Kapan Puasa dan Kapan Idul Fitri, dari satu sisi, bisa diartikan sebagai KE-HATI2AN kaum muslimin dlm 'me-ngepas2kan ibadah' mereka. Asal kemudian tidak berlebihan mempertentangkan perbedaan seandainya terjadi. Lalu yg satu menganggap yg lain tdk sah atau malah mengharamkan. Meski seandainya HISAB dianggap 'BID'AH' dan RU'YAH dianggap 'KUNO', menurut keyakinan saya, Allah tidak 'mempersoalkan' hambaNya yg berpuasa dan ber'Ied berdasarkan HISAB maupun yg berpuasa dan ber'Ied berdasarkan RU'YAH. Allah tahu semata semua mereka itu hanya ingin menjalankan ibadah secara benar. Seperti yang selalu saya katakan, Puasa dan Idul Fitri itu haknya Allah. Sedangkan Allah itu SYAKÜR, Maha nrimakké (Bhs Jawa). Asal kita sudah usaha sungguh2 menjalankan perintah dan tidak berniat melawan, IA insyaAllah akan menerima. Sangat ironi bila Allah berkehendak meringankan kita, justru kita ingin  memperberatkannya. يريد الله بكم اليسر ولا يريد بكم العسر (Q. 2: 185)
Sumber : @gusmusgusmu

Minggu, 07 Juli 2013

Bidadari Surga

Pernah dengar kata "cinta slalu berakhir menyedihkan"
awalnya aq sependapat,krna dsetiap pertemuan selalu ada perpisahan,seperti jika 2 orang manusia saling jatuh dan menikah memutuskan hidup bersama,dan suatu waktu akan ada perpiasahan salah satu pasangan akan pergi meninggalkan pasangannya,ini bisa terjadi karena ada nya perceraian ataupun salah satu pasangan meninggal dunia,bukan kan ini merupakan akhir yang menyedihkan.
Tapi...
Pemikiran itu berubah,saat ku dengar lagu dari alm uje (salah satu pendakwah yg sangat dsukai di Indonesia n aq jg adalah salah satu yg menyukai beliau,tp beliau telah tiada krn sebuah kecelakaan),beliau pernah menyanyikan lagu yg berjudul "bidadari surga",yg membuatku merubah pandangan ternyata cinta yg tulus n suci akan berakhir bahagia,bukan kah pasangan suami istri yg terpisahkan jarak waktu n dimensi akan dipertemukan lagi,krn dunia adalah t4 persinggajan sementara,dan akhirat adalah tempat abadi,dan disana lah pasangan sejati n tulus akan dipertemukan,begitu jg keinginanku,saat nyawa kembali ke Sang pencipta,izin kan aq menjadi bidadari surganya,suamiku nantinya,dan ku berharap itu adalah dia (ade dwijayanto)aamiin
allah slalu mengabulkan doa hambanya yg meminta pertolongannya

ARTIKAZALNI
06 Juli 2013
10.44 pm

Jumat, 05 Juli 2013

Patuh

Patuh? Patuh disini, kewajiban seorang istri terhadap suami. Itu aku lihat sendiri dari ibu. Beliau tidak pernah nuntut, diam, takzim, dan hormat pada Ayah. Walaupun ayah salah, tak pernah langsung dibantah. Pada waktunya tiba, Ayah pasti sadar akan kesalahannya. Trus ayah akan minta maaf lain waktu. Jadi menurut aku, benar sih teori ibu. Gak pernah melawan. Seandainya melawan, apa coba? Ibu langsung membantah ayah? Kacau. Kodratnya laki-laki itu tidak suka dikalahkan oleh perempuan. Apapun alasannya, si laki-laki akan tetap pada pendiriannya, tak mau dilawan. Sekali lagi, teori istri patuh pada suami.betul adanya. Trims mom.

Rabu, 03 Juli 2013

2 generasi

Ini satu adik ku yang baru masuk SMP (ari), satu lagi adik ku juga yang baru masuk SMA (tika). Ari cuek, santai, kawan2 sibuk cari bahan-bahan untuk mos, dia nonton spiderman 3 (siaran ulang). Paginya, pening sendiri, emosi, nangis liat kawan-kawannya pada pakai baju barbar (baca: purba) untuk mos sekolah. Kalo si tika ini dia, rajin, siapin bahan mos (topi dari bekas minuman kemasan, rompi dari karung, tas dari karung talinya dari pelepah pisang kering, dan kalung berisi permen dan coklat). Paginya: Mos sukses. Tapi ya itu tetap aja barbar mos nya, baik SMP maupun SMA yang katanya sih SMA SBI (sebelum dihapus MK)

Padang -> Banda Aceh (via bus)

Banyak sih bus angkutan dari padang (Sumbar) tujuan Banda Aceh (Aceh). Sebagai contoh bus ALS, Kurnia grup (kurnia, pusaka, dan Anugrah) serta PMTOH. Biasa bus-bus tersebut akan transit di Medan untuk ganti bus. Atau anda bisa juga ambil tiket sampe medan, trus di medan cari tiket lagi tujuan Banda Aceh. Untuk yang ini anda bisa pilih bus Padang tujuan Medan. Untuk referensi, saya biasa naik bus ALS dari Padang ke Medan. Trus di Medan saya cari tiket bus kurnia atau pelangi, pmtoh, atau sempati star (soalnya bus medan-Banda Aceh itu lah yang bagus-bagus). ALS dari Padang ke Medan via jalur barat. (Padang-bukittinggi-pasaman-padangsidempuan-danau toba- tapanuli- medan). Bus ALS jurusan Padang Medan adalah yang terbaik dari pada bus kurnia atau PMTOH jurusan yang sama. Biasa perjalanan padang - medan sekitar 24 jam, biasa berangkat siang dr padang, sampai medan siang juga. Trus kalau medan ke Banda Aceh biasanya sekitar 11 jam. Dari medan bagusnya berangkat bus malam (jam 20.00 wib) biasa sampai subuh di Banda Aceh. Jadi di bus kita bisa tidur saja. Untuk loket bus, masing-masing punya loket sendiri. ALS : padang (lewat simp Unand). Medan (marendal). Kurnia : Padang (sebelum simp. Unand). Medan (marendal dan gatot subroto).

Selasa, 02 Juli 2013

Pray4Gayo

Kemaren, 2 juli 2013 negeri 1001 kopi (baca gayo) diguncang gempa. Pusat gempa di kabupaten Bener Meriah. Gempa yang berkekuatan 6,3 sr itu membuat saya terhenyak merinding melihat korban berjatuhan, Rumah-rumah rata dengan tanah. Saya pernah jadi warga nya (Bener Meriah). Tahun 2009 tepatnya. Saya mewakili Kabupaten Bener Meriah di Kejurda Tarung Derajat yang dilaksanakan di kota Lhokseumawe. Gak banyak yang saya berikan kepada kabupaten pemekaran aceh tengah itu. Perunggu. Pengurus pengcab tarung derajat bener meriah itu ramah. Ada bapak budi. Selalu beri support walaupun saya bukan warga asli sana. Terimakasih Bapak, terima kasih semuanya. Semoga Bapak sehat wal afiat. Selalu diberikan ketabahan hati dan tegar menerima "peringatan" dari Yang Maha Kuasa. Amin. Semoga negeri yang subur dan sejuk kembali bangkit dari bencana ini. #pray4gayo

Mengalah Bukan Kalah

Kalah? Bukan. Kadang ada cara lain mendapatkan kemenangan yang hakiki, kemenangan tanpa harus mengalahkan yang lain. Ya, dengan mengalah. Demi kebaikan. Itu bukan hanya sekedar alasan yang hanya diucapkan. Mengalahlah, untuk menang. Kita mundur selangkah untuk maju 2 langkah.